Ku Catat Semua Ceritaku...Dalam Harianku

Tuhan terserah mau-Mu
Aku ikut mau-Mu Tuhan
Ku catat semua ceritaku
Dalam harianku

Tiba-tiba teringat petikan lagu yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw ft Baim.
Lagu dengan kata lugas dan sederhana tapi dalam maknanya. Beberapa kali pernah kulantunkan lagu ini dengan nada sekenanya, di ruang kerja ataupun kamar kosan.
Namun, saat ini aku tidak sedang bernyanyi, aku hanya mencoba mamaknai, secara alakadarnya dan versiku tentunya, tentang sebait lagu itu.
Bait yang kumaknai sebagai kata lain dari TAKDIR dan segenap prosesnya.

Muhasabah Cinta



Cinta menurutku tak berwarna
ia menjadi jingga
sebagaimana kau memaknainya
ia pun menjadi kuning, biru dan merah
sebagaimana kau memaknainya

Rasa

Rasa itu makin ada jadinya. Itulah yang terjadi. Rasa tanpa sebuah definisi yang pasti, hanya bisa dirasakan, tak bisa diejawantahkan dengan kata. Disadari olehnya bahwa rasa itu adalah hal yang teramat wajar hadir dalam kehidupan, siapapun, di manapun dan kapanpun. Ia tak mengenal batas ruang dan waktu.

Inilah Kami ^.^

Ibuku saat menjadi mahasiswa Teknik Mekanisasi Pertanian UGM
Saat ibuku diwisuda aku berumur 4/5 tahun


Ayahku saat dinyatakan lulus dari Pendidikan Bahasa Indonesia UNY


Ini aku, yang akhirnya menyelesaikan studi sarjanaku di Geografi UI bulan agustus 2008 lalu

Saat ini, sungguh aku sedang RINDU


Benar-benar ingin menghambur di tengah mereka
Duduk santai sambil menikmati cemilan dan teh hangat buatan ibuku
Atau hanya sekadar bertukar pikiran bersama ayahku
Sungguh, aku merindukan itu

Tipu Daya Syaithan

sedikit renungan.... ......... ......... .....disela kesibukan... ......... .........

Dalam suatu Konfensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: "Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid", "Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran", "Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad", "Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh."


"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah".

Kalau mau naik kelas, harus lulus ujian dulu

Telah menjadi ketentuan umum, untuk bisa naik kelas, naik pangkat, naik apapun itu, butuh syarat yang harus dipenuhi ataupun ujian yang harus dilalui .

Ambil contoh naik kelas, setiap siswa terlebih dahulu harus dinyatakan LULUS UJIAN. Jika siswa gagal ujian, maka sudah barang tentu dia akan tetap berada di kelas yang sama, alias -tidak naik-.

Aku jadi terfikir ...oh, berarti kalau gitu , jika aku ingin naik kelas di hadapan Sang Pencipta, maka aku pun harus lulus ujian dulu..
Ujian yang tidak lain untuk memperlihatkan seberapa besar nilai kelayakan seorang hamba untuk akhirnya naik kelas.

Pernik Persahabatan



Ini adalah satu diantara -ketidaknyambungan- yang terjadi diantara aku dan sobatku. Ketidaknyambungan masih sering terjadi meski hampir tiap hari kami bekerja di ruangan yang sama, shalat bersama di waktu kerja, pulang bersama, makan bersama. Inilah salah satu petikan -ketidaknyambungan- itu, ini baru sedikit diantara banyak kejadian..tapi semua ini menjadi PERNIK PERSAHABATAN yang membuat hari2 kami berwarna warni

Ridho itu yang ku pinta


Berada pada kondisi yang menyenangkan adalah dambaan setiap insan. Tapi bagaimana jika bahagia ataupun menikmati apa yang kita suka tidak berbarengan dengan datangnya sebuah ke-ridho-an. Apakah masih bisa kita merasa bahagia?

Halaman

Teman I-Can

Ingin Menyapa?