Ku Catat Semua Ceritaku...Dalam Harianku

Tuhan terserah mau-Mu
Aku ikut mau-Mu Tuhan
Ku catat semua ceritaku
Dalam harianku

Tiba-tiba teringat petikan lagu yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw ft Baim.
Lagu dengan kata lugas dan sederhana tapi dalam maknanya. Beberapa kali pernah kulantunkan lagu ini dengan nada sekenanya, di ruang kerja ataupun kamar kosan.
Namun, saat ini aku tidak sedang bernyanyi, aku hanya mencoba mamaknai, secara alakadarnya dan versiku tentunya, tentang sebait lagu itu.
Bait yang kumaknai sebagai kata lain dari TAKDIR dan segenap prosesnya.


Percaya dan kemudian meng-iman-i takdir bukan perkara yang baru tentunya buat kita. Bahkan mungkin sejak duduk di bangku TK, kita sudah hafal satu dari enam rukun itu, iman kepada takdir.
Hari-hari kita tak lain adalah mozaik takdir yang telah Allah siapkan untuk kita.
Tugas kita hanya merangkainya agar mozaik itu menjadi indah di kesudahanya..khusnul khotimah...akhir yang baik.
Sebelum takdir turun, ada usaha kita untuk menjemput takdir terbaik itu, bukan menanti dan terus bermimpi..Ketika segenap daya usai kita upayakan, jangn lewatkan untuk berdo'a. Ada saatnya dimana do'a bisa 'bertarung' di atas langit sana dengan 'bakal takdir' itu.. sayangnya aku lupa untuk mengingat dalilnya..

Jadi, kalimat "Tuhan, terserah mau-Mu" selayaknya baru terucap setelah usaha dan do'a itu ada..
Bukan pertama kali saat kita punya mimpi

Dan ketika takdir nyata adanya, dimana usaha dan do'a telah kita lakukan pula, maka langkah selanjutnya adalah MENERIMAnya.
Terima dengan penerimaan terbaik. Layaknya petikan lagu itu " Aku, ikut mau-Mu Tuhan"

Dan kalimat terakhir dari kutipan lagu itu, itu adalah aku, aku dengan kebiasaanku..
"Ku catat semua ceritaku, dalam harianku"

0 comments:

Posting Komentar

Halaman

Teman I-Can

Ingin Menyapa?