Saatnya Revisi Peta

Peta... Peta... Peta......

Nampaknya peta eksisting yang saat ini kumiliki sudah harus direvisi. Kali ini aku akan merevisi peta tanpa bantuan perangkat lunak seperti Arc.View, Arc.GIS, ILWISS dan rekan-rekanya, yang aku butuhkan hanyalah kejernihan fikir dan ketenangan jiwa.
Tepat sekali, hanya dua hal itu. Karena aku sedang akan menilik kembali dan kemudian merevisi PETA HIDUP ku. Peta yang bisa membantu mengarahkan aku pada tujuan hidupku, asaku, mimpiku, dan citaku. 
Melihat peta-peta kehidupan itu, seringkali memberi asupan energi tersendiri, apalagi saat diri kurang motivasi, kala bara mimpi tak lagi menghinggapi, maka yang kulakukan adalah membuka kembali peta-peta itu. 
Yang paling membuatku terkejut kala itu adalah saat aku melihat peta usangku, yang ku buat tahun 2005. Dalam peta itu seperti biasa aku menuliskan tujuan dan penyemangat untuk diriku. Dan pada saat tahun 2009 aku membacanya, AllahuAkbar...ternyata Allah ijinkan aku untuk sampai pada tujuan yang aku tuliskan pada peta tahun 2005 itu. Setelah itu aku makin rajin mendetailkan peta hidupku. Aku juga terkadang melengkapinya dengan rute-rute yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Aku menikmati aktivitas ini, membuat peta, membuat rute, dan berjalan di atas peta dengan rute itu.
Tentunya itu hanya bagian dari ikhtiyarku saja sebenernya, karena yang ku punya adalah rencana, usaha dan do'a, tetapi ALLAH jualah yang punya kuasa. 

Sampai tidaknya aku ke berbagai tujuan dan impian yang ada di peta itu, bukanlah hal yang utama. Aku hanya ingin sebisa mungkin mengarahkan diriku -yang seringkali terlena dengan masa- sehingga tiap langkah yang ku tapaki layaknya air, yang akan terus mangalir dan tidak akan pernah berhenti sebelum mencapai muaranya. Jangan kira hidup mengalir seperti air itu berarti tanpa tujuan dan rencana loh ya? karena air hanya akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, terkadang memang air berhenti sejenak, tapi sejatinya dia sedang tidak diam, dia hanya sedang mencari celah yg sekiranya bisa ia lewati. 

Karena aku yakin, kita punya batas waktu dan kita tidak hanya hidup untuk saat ini. Tapi kita tetap tidak boleh membatasi diri untuk bermimpi. Seperti kutipan berikut :

Bermimpilah seperti jika anda akan hidup selamanya, beribadahlah seperti jika anda akan meninggal hari ini.......

Oke, baiklah, kini tiba Saatnya, aku kembali meRevisi Peta. Hadirlah ketenangan jiwa dan menyapalah kejernihan fikir.

0 comments:

Posting Komentar

Halaman

Teman I-Can

Ingin Menyapa?