Sebuah harapan akan kedamaian. Kedamaian yang merupakan manifestasi ketenangan jiwa dan sehatnya raga. Bulan April dan Mei kali ini benar-benar bulan yang mengusik nurani, sehingga aku begitu sulitnya untuk bersua dengan damai. Mungkin jika boleh aku senandungkan hariku pada bulan-bulan itu, adalah layaknya petikan lagu ini :
Sahabat ...
Duniaku kini tiada ceria
Hilang entah ke mana
Detik-detik yang ku lalui
Penuh duri
Bilakah segalanya akan berakhir
Kedamaian kan muncul kembali
Mengapa tangisan itu
Masih terdengar lagi
Adakah tiada siapa peduli *
Namun, atas izin dan pertolongan dari-Nya aku tetap bisa berjalan di atas hari-hari penuh duri itu. Duri dengan berbagai definisi tentunya. Awalnya, aku mengira aku tidak akan kuat melampaui kondisi saat itu, benar-benar berat. Hingga pada akhirnya aku kembali tersadar akan janji-Nya : bahwa DIA tidak akan memberikan lebih dari yang kita bisa, dan teringat janji-Nya pula bahwa kemudahan akan DIA hadirkan setelah datangnya kesulitan.
Sekarang, bukan saatnya lagi aku untuk mengenang sensasi tiap duri-duri yang kulewati, biarlah sang duri menyisakan sebuah kisah yang sarat akan hikmah. Karena aku pun tahu, banyak cara bagi kehidupan untuk mengajariku.
Sekarang, saatnya bagiku untuk meneruskan putaran waktu, mengisinya dengan sepenuhnya usaha dan keagungan do'a.
Kedamaian Kan Muncul Kembali
Posted by
I-Can
Minggu, 30 Mei 2010
*Lagu Kedamaian - Brothers
Labels: Catatanku
0 comments:
Posting Komentar